Vladimir Putin Tegaskan tidak akan Mundur dari Perang Ukraina

10 hours ago 4
Vladimir Putin Tegaskan tidak akan Mundur dari Perang Ukraina Vladimir Putin.(AFP/RAMIL SITDIKOV)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menegaskan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa Moskow tidak akan mundur dari tujuannya dalam konflik Ukraina

Hal ini disampaikan oleh penasihat Kremlin Yuri Ushakov setelah percakapan telepon selama satu jam antara kedua pemimpin pada Kamis (3/7).

"Rusia tidak akan mundur," kata Ushakov kepada awak media. 

Meskipun demikian, dia juga menyampaikan bahwa Putin menunjukkan kesiapan untuk mencari solusi politik dan negosiasi guna menyelesaikan perang yang telah berlangsung sejak tahun 2022.

Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik. Moskow berupaya mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menjadi basis operasi militer Barat di dekat perbatasan Rusia, suatu klaim yang dibantah oleh Kyiv dan negara-negara Barat, namun dalam beberapa aspek didukung oleh Trump.

Trump sendiri mengakui bahwa tidak ada kemajuan berarti dalam upaya menghentikan perang. 

"Saya tidak senang dengan perang di Ukraina," ujarnya setelah panggilan telepon tersebut. 

Percakapan ini merupakan komunikasi ke-6 antara keduanya sejak Trump memulai masa jabatan keduanya pada Januari lalu.

Panggilan telepon ini berlangsung sehari setelah Departemen Pertahanan AS mengumumkan penghentian sementara pengiriman beberapa sistem senjata penting ke Ukraina, termasuk rudal pertahanan udara dan artileri presisi yang sebelumnya dijanjikan di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

Namun, Ushakov menyatakan bahwa isu penghentian bantuan militer tidak dibahas dalam percakapan tersebut. Trump justru lebih menekankan pada urgensi untuk mengakhiri perang sesegera mungkin.

Meski tidak ada rencana pertemuan tatap muka dalam waktu dekat, kedua pemimpin sepakat untuk terus menjaga jalur komunikasi terbuka. 

Namun, belum terlihat adanya perubahan sikap dari Moskow. Putin tetap menolak gencatan senjata tanpa syarat yang diajukan oleh Washington, berbeda dengan Ukraina yang mendukung inisiatif tersebut.

Ushakov juga menyoroti pentingnya perundingan langsung antara Moskow dan Kyiv tanpa keterlibatan langsung Amerika Serikat. 

Dia merujuk pada pertemuan di Istanbul awal Juni lalu, di mana Rusia dikabarkan meminta perwakilan diplomatik AS meninggalkan ruangan, menandakan penolakan terhadap format negosiasi trilateral.

Putin dan Trump sebelumnya sempat berbicara pada pertengahan Juni. Saat itu, Putin menawarkan peran sebagai mediator dalam konflik antara Israel dan Iran, namun tawaran tersebut ditolak oleh Trump. 

“Tidak, saya tidak butuh bantuan dengan Iran. Saya butuh bantuan dengan Anda,” ujar Trump dalam percakapan tersebut dikutip CNBC, Minggu (6/7).

Dalam pembicaraan terbaru, Putin kembali menekankan pentingnya penyelesaian konflik Iran melalui jalur diplomatik. Rusia mengkritik keras serangan Amerika terhadap tiga fasilitas nuklir Iran bulan lalu, menyebutnya ilegal dan tidak berdasar.

Sementara itu, di tempat terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa di Denmark. 

Dia menyerukan peningkatan kerja sama antara Ukraina, Uni Eropa, NATO, dan melalui hubungan bilateral, terlebih di tengah ketidakpastian soal kelanjutan bantuan militer AS.

"Keraguan ini memperkuat kebutuhan kita untuk memperkuat koordinasi," kata Zelensky. 

Dia juga menyampaikan keinginannya untuk berbicara langsung dengan Trump pada Jumat guna membahas kelanjutan pengiriman bantuan senjata. (I-3)

Read Entire Article
Global Food