
ASOSIASI CEO dan pemimpin bisnis dan industri Indonesian Business Council (IBC) akan menyelenggarakan Indonesia Economic Summit (IES) 2025, sebuah forum ekonomi berskala internasional untuk mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. IES 2025 diselenggarakan pada 18-19 Februari 2025 di Jakarta.
Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid menegaskan, IES 2025 dirancang sebagai wadah bagi pelaku usaha dan pembuat kebijakan untuk membahas strategi konkret dalam menavigasi tantangan global, seperti investasi, manufaktur, energi berkelanjutan, talenta, inovasi, dan keuangan.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia membutuhkan kemitraan yang erat lintas sektor. Keselarasan kebijakan publik, swasta, dan masyarakat menjadi kunci tercapainya pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan," tutur Arsjad.
Ia menambahkan, komitmen IBC sebagai penghubung strategis antara swasta, pemerintah ,dan mitra global. Langkah awal dalam merealisasikan komitmen itu diwujudkan melalui IES 2025.
"Harapan kami, IES 2025 dapat menjadi wadah untuk merumuskan dan mempercepat implementasi kebijakan yang pro-investasi dan pro-pertumbuhan ekonomi," terang Arsjad.
IES 2025 akan menghadirkan pemimpin bisnis, pengambil kebijakan, dan pemikir global sebagai pembicara. Mereka akan membahas strategi-strategi pertumbuhan yang efektif di tengah dinamika situasi geopolitik saat ini.
Penyelenggaraan IES 2025, kata Arsjad, sejalan dengan komitmen IBC untuk membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan berdaya saing untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
COO IBC William Sabandar mengatakan, IES 2025 menawarkan program-program yang akan membahas berbagai topik penting, seperti industrialisasi, kebijakan fiskal dan moneter, investasi, ketahanan pangan, transisi energi, diversifikasi perdagangan, dan pengembangan talenta manusia.
Selain itu, akan ada beberapa sesi roundtable untuk mempertemukan para pemimpin bisnis dan mitra strategis guna mendiskusikan kolaborasi bisnis dan investasi di Indonesia.
"IES akan diselenggarakan setiap tahun untuk mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan IES yang pertama secara khusus akan memberikan pandangan mendalam mengenai kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia yang baru," kata William.
Hingga saat ini, 100 pembicara nasional dan internasional telah mengonfirmasi kehadirannya di IES 2025. Pembicara tersebut berasal dari Indonesia, Tiongkok, Amerika Serikat, Belanda, Singapura, Arab Saudi, Australia, Korea Selatan, Prancis, India, Jepang, Malaysia, Vietnam, dan Inggris.
Selain itu, lebih dari 1.000 pemimpin bisnis akan berpartisipasi di IES 2025. Partisipan IES 2025 berasal dari berbagai negara dengan 48 kebangsaan yang berbeda.
IES 2025 juga dihadiri oleh tokoh-tokoh VIP seperti para CEO dan pimpinan perusahaan perusahaan terkemuka Indonesia dan asing, serta perwakilan negara-negara asing dan organisasi internasional.
"IBC mengundang berbagai mitra, asosiasi perdagangan dan industri, perwakilan pemerintah asing, serta pemangku kepentingan lainnya untuk bergabung dalam forum ini. Selain program utama, peserta dapat memanfaatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pemimpin bisnis dan pejabat tinggi pemerintah," pungkas Wiliam. (Mir/E-2)