Siapkan Generasi Emas Indonesia, Kemendukbangga/BKKBN Bekali Remaja Lewat Akademi Keluarga Indonesia

2 hours ago 1
Siapkan Generasi Emas Indonesia, Kemendukbangga/BKKBN Bekali Remaja Lewat Akademi Keluarga Indonesia Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji.(DOK KEMENDUKBANGGA/BKKBN)

Untuk menyiapkan remaja sebagai Generasi Emas Indonesia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menginisiasi  Akademi Keluarga Indonesia Tahun 2025, yang kegiatan perdananya diselenggarakan secara hibrida di Ruang Auditorium Kantor Kemendukbangga/BKKBN serta secara daring melalui Zoom dan Youtube kemendukbangga_bkkbn, Kamis (18/09/2025).

“Kalau kita mau memperbaiki Indonesia, perbaiki keluarga. Saya meyakini selama hidup bersama keluarga, kekuatan _character building_ adalah fondasi keluarga yang harus diperbaiki," ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji.

"Dalam konteks ini, saya akan bikin tiga kelas. Kelas anak-anak SMP, lalu anak-anak SMA sebagai intermediate -nya keluarga, dan mahasiswa sebagai advance, calon-calon pengantin baru,” kata Mendukbangga Wihaji.

Menteri Wihaji berharap setelah kegiatan ini para remaja dapat menjadi generasi penerus yang merupakan bagian dari bonus demografi. Karena dengan memiliki character building yang kuat,  potensi bonus demografi akan dapat dimaksimalkan.

Menteri Wihaji juga mengingatkan kembali tentang keluarga baru yang ada di kehidupan masyarakat, yakni handphone yang menurut survei digunakan oleh anak-anak Indonesia selama 7,8 jam sehari. 

Waktu penggunaan handphone yang demikian panjang, menurut Menteri Wihaji, memengaruhi algoritma dan pikiran manusia yang terkadang lebih cepat diterima otak daripada mendengar hal yang disampaikan oleh guru maupun orangtua. 

Menyikapi hal ini, Akademi Keluarga Indonesia membekali para peserta yang merupakan remaja untuk dapat menghadapi dunia digital dengan baik. 

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hj Arifatul Choiri Fauzi mengatakan bahwa remaja adalah generasi masa depan yang akan menjadi pemimpin di tahun 2045. 

"Ibadah jangan lupa karena agama menjadi fondasi yang sangat penting ketika kalian menjalani kehidupan. Juga hormati dan sayangi orangtua dan guru kalian. Dan belajar maksimal, gunakan waktu sebaik-baiknya,” ujar Menteri Arifatul saat memberikan pesan kepada 167 remaja yang hadir sebagai peserta Akademi Keluarga Indonesia 2025. 

REMAJA KELOMPOK PALING AKTIF DI DUNIA DIGITAL
Kepala Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA) Institut Pertanian Bogor Yulina Eva Riany, SP., MEd., PhD menyampaikan dalam kegiatan ini bahwa remaja menjadi kelompok paling aktif di dunia digital (Digital Native), tetapi juga paling rentan terhadap pengaruh negatif seperti cyberbullying, hoaks, kecanduan gawai, dan krisis identitas. 

Untuk itu, diperlukan strategi bagi remaja menghadapi tantangan di dunia digital, antara lain mengatur _screen time_, memilih konten positif (edukasi, kreativitas, dan inspirasi), membangun identitas sehat, mengembangkan literasi digital, serta memiliki karakter unggul. 

REMAJA SEHAT MENTAL
Untuk menjadi Generasi Emas Indonesia, kesehatan mental remaja juga perlu diperhatikan dalam penyiapan kehidupan berkeluarga. Hal ini disampaikan  Dekan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta, Taufiq Fredrik Pasiak.

Saat remaja, otak bagian logika dan kontrol masih berkembang, sementara otak bagian emosi sudah aktif penuh. Hasilnya, remaja mudah emosi, cepat jatuh cinta tapi juga penuh ide dan semangat. Kadang sulit konsentrasi atau gampang marah.

“Yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental remaja adalah mengendalikan emosi, mengenali diri, memilih teman sehat, bijak di media sosial, belajar cerdas dan istirahat cukup, membangun kebiasaan sehat, serta merencanakan masa depan,” papar dr. Taufiq. 

REMAJA DAN ISU KEPENDUDUKAN
Dalam Akademi Keluarga Indonesia ini para remaja juga diajak berdiskusi bersama mengenai cara mengelola isu kependudukan di Indonesia. Diskusi ini dipimpin oleh Direktur Pengelolaan Kerja Sama Pendidikan Kependudukan, Kemendukbangga/BKKBN, I Made Yudhistira Dwipayama.

Ia mengajak remaja untuk peduli, dimulai dari peduli pada diri sendiri, seperti peduli akan kesehatan mental dan kesehatan reproduksi.

“Kalau kita sudah peduli dengan diri kita, maka kita bisa peduli terhadap lingkungan di sekitar kita. Seperti yang kami _tag line_-kan dalam direktorat kami dan kami salurkan melalui program SSK (Sekolah Siaga Kependudukan)," tutur I Made Yudhistira. PEDULI adalah akronim dari Productive, Elaboration, Deliver, Use Full, Learning, dan Integrity. 

Para peserta Akademi Keluarga Indonesia yang merupakan perwakilan remaja dari 34 provinsi seluruh Indonesia ini juga dibekali pelatihan kedisiplinan melalui sesi bela negara. Mereka dilatih Komandan Batalyon Komando 467 Brigade Parako 1 Korpasgat. 

Selain mendapatkan berbagai materi dan pelatihan baris-berbaris, para peserta juga memperoleh tabungan pendidikan dari mitra kerja Kemendukbangga/BKKBN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (H-1)

Read Entire Article
Global Food