Gandeng KOL Makassar untuk Tingkatkan Literasi Keuangan Lewat Konten Digital

7 hours ago 2
Gandeng KOL Makassar untuk Tingkatkan Literasi Keuangan Lewat Konten Digital Ilustrasi(MI/LINA HERLINA)

UPAYA memperluas jangkauan edukasi keuangan, khususnya mengenai penjaminan simpanan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Kantor Perwakilan LPS III menggelar LPS KOL Workshop 2025 yang mengusung tema “Secure the Bag, Share the Stage.” 

Bertempat di Gedung Graha Pena Makassar lantai 17, kegiatan ini menghadirkan 20 Key Opinion Leader (KOL) dari Makassar dan sekitarnya, yang berperan penting dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif ke khalayak luas melalui media sosial.

Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto, dalam sambutannya menekankan bahwa saat ini masyarakat, terutama generasi muda, cenderung memperoleh informasi dari platform digital. Oleh karena itu, peran para KOL sebagai jembatan informasi sangat strategis dalam menyebarluaskan pemahaman tentang fungsi dan peran LPS dalam sistem keuangan nasional. 

Ia menyebut, konten-konten yang informatif namun tetap menarik dari para kreator digital dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Melalui workshop ini, para KOL tidak hanya mendapatkan edukasi seputar tugas dan wewenang LPS, tetapi juga dilibatkan dalam sesi pembuatan konten bertema keuangan agar pesan-pesan penting tersebut bisa disampaikan dengan bahasa yang lebih ringan dan dekat dengan masyarakat, khususnya kaum muda. 

Paham Keuangan sejak Dini

Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen, turut hadir sebagai narasumber dalam sesi talkshow dan menyampaikan penjelasan menyeluruh tentang mekanisme penjaminan simpanan oleh LPS. Ia menjelaskan bahwa jika suatu bank dicabut izin usahanya, LPS akan membayarkan klaim simpanan nasabah yang memenuhi syarat, yaitu nominal tidak melebihi Rp2 miliar per nasabah per bank, serta memenuhi tiga kriteria utama, yaitu tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan tidak diindikasikan atau terbukti menyebabkan kerugian bank.

Para peserta yang sebagian besar merupakan generasi Z tampak antusias mengikuti sesi diskusi, yang juga menyinggung tentang relevansi penjaminan simpanan di bank syariah dan platform finansial berbasis digital yang kini semakin digemari masyarakat. 

Antusiasme tersebut menunjukkan adanya kesadaran baru bahwa keamanan keuangan bukan hanya urusan orang tua, melainkan penting juga dipahami sejak dini.

Dalam kesempatan tersebut, LPS juga menjelaskan perannya tidak hanya sebagai penjamin simpanan, tetapi juga sebagai bagian dari penopang stabilitas sistem keuangan nasional. Sepanjang tahun 2024, LPS telah melikuidasi 20 Bank Perkreditan Rakyat (BPR/BPRS) yang dicabut izin usahanya. 

Sejak berdiri hingga Juni 2025, LPS telah melikuidasi total 143 bank yang terdiri dari 1 Bank Umum dan 142 BPR/BPRS. Selain itu, LPS juga tercatat pernah mengambil langkah penyelamatan, seperti penyertaan modal sementara pada Bank Century yang sahamnya kemudian dijual kembali pada 2014, serta konversi pinjaman menjadi modal pada beberapa BPR yang berstatus Bank Dalam Resolusi (BDR) pada tahun 2024 lalu.

Sesi berikutnya menghadirkan duo konten kreator asal Makassar, Tumming dan Abu, dalam talkshow yang dimoderatori oleh Kepala Divisi Edukasi, Hubungan Masyarakat, dan Hubungan Kelembagaan LPS, Dadi Hermawan. Dalam diskusi santai namun berbobot itu, keduanya membagikan pengalaman mereka sebagai content creator dan menekankan pentingnya tanggung jawab digital, termasuk dalam hal menyampaikan pesan-pesan positif dan edukatif melalui media sosial. 

Mereka sepakat bahwa setiap kreator sebaiknya memiliki ciri khas dan karakter yang membedakan, namun juga tak melupakan nilai-nilai yang membangun, salah satunya dalam hal pengelolaan keuangan.

Melalui kegiatan ini, LPS berharap kolaborasi dengan para KOL dapat terus diperkuat, agar literasi keuangan bukan hanya menjadi wacana di ruang-ruang formal, melainkan bisa hadir di tengah keseharian masyarakat secara ringan, kreatif, dan mudah dipahami. (H-2)

Read Entire Article
Global Food