
PETENIS Aryna Sabalenka berhasil mengatasi perlawanan ketat dari Emma Raducanu dan gemuruh dukungan penonton tuan rumah di Centre Court, Jumat (5/7) malam, untuk menjaga ambisinya meraih gelar Wimbledon pertama.
Dalam laga intens berdurasi dua jam di bawah atap tertutup, petenis peringkat satu dunia itu menaklukkan juara US Open 2021 dengan skor 7-6(6), 6-4, dan memastikan tiket ke babak 16 besar.
Sabalenka tampil tenang di momen-momen krusial, saat performa Raducanu sedikit menurun. Ia pun menghindari nasib buruk yang menimpa banyak unggulan lainnya di turnamen tahun ini. Hingga hari kelima, hanya tersisa empat dari 10 unggulan teratas sektor putri dan lima dari 10 unggulan teratas sektor putra.
“Saya harus bertarung mati-matian untuk setiap poin,” ujar Sabalenka usai laga. “Saya sangat senang dengan kemenangan ini. Dan tentu saja senang melihat Emma kembali tampil sehat. Saya yakin dia akan segera kembali ke jajaran 10 besar dunia.”
Bertarung Melawan Tekanan dan Suporter Tuan Rumah
Sabalenka, 27, mengakui atmosfer pertandingan sangat intens, terutama karena sorakan meriah untuk Raducanu yang membuat telinganya berdengung.
“Setiap kali penonton bersorak untuknya, saya pura-pura menganggap itu untuk saya,” katanya sambil tersenyum. “Saya sampai merinding.”
Raducanu, yang kini berada di peringkat 40 dunia, menunjukkan keberanian sejak awal. Ia bahkan mencuri servis Sabalenka di gim kelima, membuat Centre Court bergemuruh.
Sabalenka langsung membalas dan menyamakan kedudukan di gim kedelapan. Ia nyaris mengunci set pertama setelah mendapatkan tujuh set point di gim kesepuluh, tetapi Raducanu tampil luar biasa menyelamatkan semuanya.
Pertarungan terus berlanjut hingga tie-break dramatis, di mana Sabalenka akhirnya merebut set pertama setelah menyelamatkan satu set point dan mencetak angka penentu lewat voli tipis di depan net.
Sabalenka Tancap Gas di Set Kedua
Di set kedua, Raducanu kembali memberi perlawanan, mencuri servis lawan di gim keempat dan sempat unggul 3-1. Namun Sabalenka bangkit, menyelamatkan break point dan memanfaatkan kesalahan Raducanu yang membuang peluang untuk mempertahankan keunggulan.
Sabalenka kemudian menyamakan kedudukan menjadi 4-4 lewat pukulan backhand menyilang dan ace keras yang mematahkan momentum lawan. Setelah itu, dua kesalahan dari Raducanu membuatnya kehilangan servis lagi.
Raducanu sempat mendapat harapan ketika Sabalenka melakukan double fault saat match point, tetapi pukulan forehand-nya yang melebar justru mengakhiri pertandingan untuk kemenangan sang unggulan utama.
Sabalenka kini menjadi salah satu favorit utama untuk merebut gelar Wimbledon 2025, terutama setelah banyak unggulan lain berguguran lebih awal. (AFP/Z-2)