
BAGAIMANA jika kiamat datang bukan lewat mitos, tetapi lewat sains dan teknologi? Para ilmuwan Barat dari Pusat Studi Risiko Eksistensial (CSER) memperingatkan sepuluh ancaman nyata yang bisa menghancurkan dunia dan sedang merancang langkah pencegahan.
Tanda-Tanda Kiamat
1. Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berpotensi lebih pintar dari manusia dan bisa bertindak sendiri, sehingga sulit dikendalikan. Ilmuwan memperkirakan pada tahun 2075, AI bisa setara kecerdasannya dengan manusia.
Para ilmuwan menekankan bahwa meskipun sebagian peneliti menilai risikonya kecil, AI tetap bisa menjadi ancaman eksistensial. Contohnya, senjata otomatis atau robot cerdas bisa digunakan secara salah dan mempercepat kehancuran.
2. Pandemi Mengancam Manusia
Virus baru dari laboratorium berisiko lepas dan menyebar ke seluruh dunia. Sejarah menunjukkan pandemi besar, seperti wabah pes hitam, mampu mengubah masyarakat secara drastis bahkan membunuh jutaan orang dalam beberapa hari.
3. Senjata AI Pengendali Milisi kecil
Robot militer otonom sudah digunakan di perbatasan Korea Selatan, dan di masa depan senjata semacam ini bisa dimiliki kelompok kecil. Jika jatuh ke tangan teroris, kota besar bisa hancur tanpa campur tangan manusia.
4. Perang Nuklir
Ribuan senjata nuklir masih tersimpan dan kesalahan kecil bisa memicu perang tak disengaja. Ledakan nuklir dapat menimbulkan musim dingin nuklir, menurunkan produksi pangan, dan mengancam runtuhnya masyarakat serta peradaban.
5. Perubahan Iklim
Risiko terbesar dari perubahan iklim bukan panas yang mematikan, tapi bisa meruntuhkan sistem manusia dan alam. Punahnya hewan dan hancurnya ekosistem secara berantai bisa memicu perang, kelaparan, dan runtuhnya peradaban modern.
6. Tabrakan Asteroid
Bumi sering ditabrak asteroid kecil, tapi atmosfer biasanya membakarnya sebelum sampai ke permukaan. Asteroid raksasa, selebar sekitar 1 kilometer, menabrak Bumi setiap jutaan tahun dan bisa mengubah iklim serta menyebabkan gagal panen. Kondisi ini dapat mengancam kehidupan manusia.
7. Manusia Jadi Bagian Simulasi
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa manusia mungkin bukan makhluk paling cerdas di alam semesta. Manusia hanyalah bagian dari eksperimen atau simulasi yang dijalankan oleh entitas lebih besar. Walau sulit dibuktikan, ini tetap dianggap risiko yang unik bagi eksistensi.
8. Kekurangan Pangan Memicu Kelaparan
Populasi dunia diperkirakan mencapai 9,6 miliar pada 2050, sehingga produksi pangan harus meningkat drastis. Namun karena lahan terbatas dan penyakit tanaman bisa menyebabkan kelaparan, kerusuhan, dan masalah politik.
9. Ruang Hampa Bisa Menyedot Alam Semesta
Beberapa ilmuwan memperingatkan kemungkinan langka tapi serius, yaitu ruang hampa sejati bisa menghancurkan alam semesta. Biasanya stabil, tetapi akselerator partikel besar bisa mengganggu dan memusnahkan dunia.
10. Pemimpin yang Tirani
Keputusan politik dan kepemimpinan yang tirani atau mengabaikan bukti ilmiah bisa melemahkan kemampuan manusia menghadapi bencana global. Situasi ini meningkatkan risiko terhadap stabilitas dunia dan menekankan pentingnya perhatian pada berbagai ancaman serius.
Kesepuluh ancaman ini menunjukkan bahwa kiamat bukan hanya soal mitos, tetapi juga nyata dari sisi sains dan teknologi. Para ilmuwan menekankan pentingnya tindakan pencegahan sekarang supaya manusia bisa menghadapi dan mengurangi risiko bencana besar.
Sumber: Wired.com